![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCPC-ptDHDEYqBcFhyphenhyphenDz1ikIirngPHrfGlJ7LENrNZI6LawTf6_hrADJwcueSsqxhC3CfJKQmy6djKejnI48gQmQCkU44b-mfNOd1F6UIyuA16Ah3AqXZdeCQHSXnTTRaaCe5Wi0wXwS4/s320/COPAS.jpeg)
Sebagai seorang newbie didunia maya, Right to copy memang menjadi godaan jalan pintas agar blog ini di nilai sebagai blog yang berkualitas. Tidak perlu lagi memikirkan cara penulisan artikel, kerapatan kata kunci dan analisa keywoard. Pokoknya copas aja, habis perkara. Tidak hanya judul artikel yang dicopas, namun seluruh kontent habis diobok2 tanpa mencantumkan link narasumbernya
Menulis artikel yang nantinya ingin kita optimasikan kehalaman awal Google memang tidak mudah, kita harus mau terkekang dengan banyak aturan teknik optimasi. Blogging pun menjadi suatu beban keluwesan kita dalam menulis, hingga akhirnya tergoda untuk Right to copy aja deh.
Copy Right vs Right to copy tidak hanya menimpa para newbie. Master2 sekelas Busby SEO test pun terkadang ditempa godaan tersebut, yang ujung2nya hubungan antar blogger menjadi tidak harmonis. Right to copy telah membuat keluarga kecil blogger ini retak. Dimanakah semangat berproduksi Copy Right ?
Sebenarnya Pengalaman adalah guru SEO terbaik buat kita semua. Dengan sering menulis artikel, kemampuan kita dalam blogging dan optimasi akan semakin terasah. Jeratan Teknik optimasi kata kunci tidak lagi menjadi beban yang berat, justru disanalah letak seni Optimasi. Kemampuan kita menyamarkan antara optimasi dan blogging adalah kepuasan tersendiri. Google pun tidak akan segan2 menyematkan Copy Right kepada artikel kita dan memberikan tempat bermain di halanan utamanya. Mari kita berharap bersama, agar Copy Right menjadi semangat bangsa Indonesia, bukan hanya didunai maya, namun juga didunia nyata agar bangsa Indonesia tidak selalu dicap sebagai bangsa penjiplak atau mem-bebek.
No comments:
Post a Comment