Kejadian gempa beruntun yang terjadi di Indonesia belakangan ini memaksa kita untuk kreatif dan mencari tahu bagaimana membangun sebuah desain rumah tahan gempa atau anti gempa. Posisi Indonesia yang rawan gempa memang diharuskan untuk membuat sebauh konsep desain rumah yang tahan akan gempa, dengan begitu bisa mengurangi jatuhnya korban saat terjadi gempa. Desain rumah anti gempa ini di kemukakan oleh Hengki Wibowo Ashadi, pengajar di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Beliau mengatakan bahwa membangun rumah tahan gempa itu tidak rumit dan tidak dibutuhkan biaya yang mahal. Bahkan untuk membangun desain rumah tersebut kita bisa memanfaatkan pecahan batu bata bekas.
Klik gambar untuk perbesar
Hal yang terpenting dalam membangun rumah tahan gempa adalah detail penempatan dan pembuatan sengkang (ring pada balok) yang harus benar. Dengan penempatan posisi sengkang yang benar maka hal tersebut bisa mencegah rumah roboh dan hancur saat gempa. Jarak kerapatan sengkang satu sama lain bisa sekitar 5 sentimeter. Namun, patokan yang benar, batu untuk campuran beton yang dipergunakan harus tak bisa lolos. Kalau ukuran kerikil batu sekitar 2 sentimeter, mau tak mau kerapatan sengkang tak lebih dari 2 sentimeter.
Metode lain dalam membuat desain rumah tahan gempa adalah dengan metode pembentukan balok beton fleksibel. Ketika terjadi gempa, struktur balok beton fleksibel itu dibebaskan bergerak. Namun, lapisan dinding dipertahankan tidak bergerak supaya terhindar dari keretakan. Pada prinsipnya, bangunan atau rumah tahan gempa itu menggunakan material yang ringan, tetapi kuat. Logikanya, ketika terpaksa harus runtuh akibat gempa, struktur bangunan dari material ringan itu tidak akan sampai mematikan.
Hal yang terpenting dalam membangun rumah tahan gempa adalah detail penempatan dan pembuatan sengkang (ring pada balok) yang harus benar. Dengan penempatan posisi sengkang yang benar maka hal tersebut bisa mencegah rumah roboh dan hancur saat gempa. Jarak kerapatan sengkang satu sama lain bisa sekitar 5 sentimeter. Namun, patokan yang benar, batu untuk campuran beton yang dipergunakan harus tak bisa lolos. Kalau ukuran kerikil batu sekitar 2 sentimeter, mau tak mau kerapatan sengkang tak lebih dari 2 sentimeter.
Metode lain dalam membuat desain rumah tahan gempa adalah dengan metode pembentukan balok beton fleksibel. Ketika terjadi gempa, struktur balok beton fleksibel itu dibebaskan bergerak. Namun, lapisan dinding dipertahankan tidak bergerak supaya terhindar dari keretakan. Pada prinsipnya, bangunan atau rumah tahan gempa itu menggunakan material yang ringan, tetapi kuat. Logikanya, ketika terpaksa harus runtuh akibat gempa, struktur bangunan dari material ringan itu tidak akan sampai mematikan.
No comments:
Post a Comment