Namun hal itu bukan perkara sulit buat dipecahkan. Bisa dicari solusinya, tentu lewat upgrade performa. Salah satu yang sudah membuktikan Mislan, warga daerah Cipulir, Kebayoran Lama, Jaksel.
Cukup dengan komponen yang tergolong plug n play, tenaga yang dikatrol lumayan banyak lho, putaran mesin bisa didongkrak tinggi. Sehingga akselerasi dan top speed meningkat. Wuih mantap, dong!
Mau bukti? Nih dari hasil pengukuran dynamometer milik Ultraspeed Racing (UR), di Jl. HOS Cokroaminoto No.42, Ciledug, Tangerang. Setelah dioprek jadi 13,34 dk/8.654 rpm, torsi 12,6 Nm/5.900 rpm.
Power naik 1,78 dk dan torsi 0,1 Nm dari kondisi standar yang hanya 11,56 dk/7.708 rpm dan 12,5 Nm/5.611 rpm. Nah koreksi tenaga terbaca jelas dari pencapaian peak power, di mana tercapai pada rpm lebih tinggi. Dan jika standar setelah peak power tenaga langsung turun tajam, hasil modif masih manteng hingga 11 ribu rpm.
Mau tahu ubahan detail yang dilakukan Bie Hau dari bengkel Samudra Jaya Motor (SJM) ini? Yuk kita bedah,
Komponen yang banyak dituding bikin tarikan berat salah satunya knalpot, lantaran terlalu banyak lekukan dan kotak seperti tembolok berisi catalytic converter berhambatan besar. Fungsinya sih, sangat baik, untuk mengurangi emisi gas buang.
Pengapian
Pengatur pengapian diandalkan bikinan BRT tipe terbaru, Power Max Dual Band. Paling kentara limiter-nya terkoreksi jauh lebih tinggi, mencapai 12.000 rpm, standarnya 9.500 rpm sudah brebet. Nah dari sini kentara nafas mesin lebih panjang, top speed meningkat.
Tak cukup itu, koil pakai yang berkemampuan lebih tinggi, Blue Thunder. Dan masih ditambah koil booster bikinan APS Motomax, tipe Strom. “Bantu pengapian dari bawah hingga atas,” promo mekanik di Jl. Joglo Raya No. 230, Jakbar ini.
Karbu model konvensional, jauh lebih responsif (kiri). BRT Power Max Dual Band, limiter jauh lebih tinggi (kanan)
Pengabut bahan bakar bawaan motor tipe vakum, bagi speedgoers dianggap kurang responsif. Makanya dilengserkan, gantinya model skep konvensional yaitu Keihin PE 28. Pemasangan tetap pakai intake manifold standar, “Hanya karetnya pakai slang radiator mobil,” terang Bie Hau.
Paduannya filter minim hambatan bikinan Koso. Nah setelah diseting, spuyernya ketemu kombinasi pilot jet 42 dan main jet 110. (otoMan)
Data performa | |||
Upgrade | Kenaikan | Tenaga | |
Standar | 11,56 dk/7.708 rpm | 13,34 dk/8.654 rpm | 1,78 dk |
Torsi | 12,5 Nm/5.611 rpm | 12,6 Nm/5.900 rpm | 0,1 Nm |
Samudra Jaya Motor : 0816-1976566 | |||
Ultraspeed Racing : 021-93858080 |
Part dan Jasa | |
Koil Blue Thunder | Rp 150.000 |
APS Motomax Strom | Rp 250.000 |
CDI BRT Power Max Dual Band | Rp 500.000 |
Filter Koso | Rp 125.000 |
Karburator Keihin PE 28 | Rp 600.000 |
Knalpot Stanlee | Rp 650.000 |
Jasa | Rp 200.000 |
Total | Rp 2.475.000 |
No comments:
Post a Comment