Wednesday, September 8, 2010

Arti Jancok Dan Asal Mula Kata Jancuk

Kata Jancok bagi sebagian masyarakat Jawa Timur kini menjadi sebuah kata keakraban dengan teman atau rekan yang lain. Namun sekarang ini Jancuk bukan hanya menjadi donimasi orang Jawa Timur saja, khususnya Surabaya namun kata Jancok sudah terdengar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Biasa mereka menyebut kata cok, atau cuk sebagai awalan atau akhiran dari kalimat yang mereka sebutkan seperti "Teko endhi koen cuk" atau "aku kok tambah ngganteng ngene yo cuk". Tapi pernahkah kita berpikir apa arti kata Jancok dan dari mana asal mula kata Jancuk itu berasal ? Ternyata Jancok memiliki banyak sekali padanan kata tergantung dari asal daerah orang yang menyebutkannya. Dari sinilah kemudian dikenal kata yang mirip dengan Jancuk namun memiliki arti yang sama dengan kalimat tersebut

Dari beberapa sumber ada perbedaan yang memberikan arti Jancok. Ada yang menyebutkan bahwa Jancuk tidak memiliki arti atau bisa dibilang kata itu hanyalah sebuah kata keakraban tanpa muatan arti yang berlebihan atau kotor. Jadi menurut mereka jika seseorang bilang jancuk itu hanyalah sebuah simbol tanpa arti. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa kata Jancok memiliki arti bersetubuh atau Making Love dalam bahasa Inggris. Untuk padanan kata tersebut ada juga yang menyebutkan dancuk, dancok, damput, dampot, diancuk, diamput, diampot, diancok, mbokne ancuk, jangkrik, jambu, jancik, hancurit, hancik, hancuk, hancok, dll. Dari situlah kini banyak sekali yang menggunakan kata jancuk untuk kalimat sehari hari. Khususnya di Surabaya, jancuk sepertinya menjadi sebuah simbol daerah yang sudah tak bisa dilepaskan lagi

Tanpa kita sadari ternyata kata jancok memiliki efek "nagih" bagi yang pernah menyebutkannya. Setiap orang yang pernah berkata kata tersebut akan seperti merasa ketagihan untuk ingin mengatakannya di lain waktu. Jika sebelumnya ada seseorang yang memperhalus kata jancuk dengan jancik, jangkrik, jambu atau lainnya, kini sudah tidak kaku lagi menyebutkan kata jancuk dalam kehidupan sehari hari. Mungkin inilah sebuah fenomena daerah yang kini sedang berkembang. Sebuah simbol keakraban yang terbentuk dari kata yang bagi sebagian orang masih terdengar aneh dan kagok untuk mengucapkannya

No comments:

Post a Comment