Monday, September 5, 2011

Pajero Sport Dakar Gahar Atas-Bawah



Usai peluncuran Mitsubishi Pajero Sport Dakar Hi-Power di Pantai Carnaval, Ancol, kemarin (27/4), PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) memberi kesempatan kepada para wartawan untuk mencobanya. Serunya, selain boleh nyetir sendiri, juga disetiri oleh jawara reli Dakar asal Jepang, Hiroshi Matsuoka.

Kesempatan ini tak disia-siakan Kompas.com yang penasaran akan teknologi baru Variable Geometry Turbo (VGT) pada mesin diesel 4D56 DID Commom Rail Direct Injection berkapasitas 2.5L. Mitsubishi mengklaimnya sebagai keluarga SUV yang lebih bertenaga, dinamis dan mewah.
Mewah yang dibanggakan Mitsubishi terjermah pada jok kulit dengan desain semi-racing. Kemudian di belakang setir terdapat paddle shift seperti F1. Ini hanya ada pada model 4x4 saja.

Hampir terguling. Sebelum melesat dibawa Matsuoka mengitari trek dua kali, saya minta agar yang pertama ia menggunakan paddle shift (manual) dan putaran kedua matik. Dengan dua sistem itu, tenaga bawahnya sangat responsif. Kondisi ini terasa ketika menaklukkan tikungan "S" dan "hairpin" (tusuk konde). Setiap ke luar tikungan, "lag" turbo tidak ada alias gas padat terus. Sehingga, Matsuoka dengan santai dapat melesatkan mobil.

Bahkan saking kencangnya, pernah kedua roda sisi kanan Pajero Sport Dakar terangkat tinggi. Tapi, berkat pengalamannya menaguring lautan pasir di gurun Sahara, SUV yang hampir terbalik itu, kedua rodanya bisa menapak ke tanah lagi.

Kurang puas dengan Matsuoka, dilanjutkan dengan menyetir sendiri. Selain Pajero Sport Dakar Hi-Power VGT, Kompas.com juga menyoba versi lama yang tanpa VGT agar tahu persis perbedaannya.

Hanya, tes singkat bukan di trek off-road, tapi jalan aspal di sekitar pantai karnaval. Karena jalurnya pendek, maka fokus pengujian pada tenaga bawah dengan jalan santai.
Memang, ketika putaran mesin berada pada 1.100 rpm dan pedal gas ditekan sampai batas turbo bekerja di 2.200 rpm, tenaga langsung didapat. Ketika mencoba yang non-VGT dengan cara yang sama, saat pedal ditekan, ada jedanya ("lag"). Dengan teknologi VGT ini, jelas sangat menolong dalam efesiensi bahan bakar karena tak perlu menekan pedal gas ketika butuh tenaga.

No comments:

Post a Comment